Penjualan Pakaian Kampanye Pemilu 2014 Capai Rp 5 Triliun

Jakarta -Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendongkrak penjualan sektor garmen atau pakaian jadi di pasar dalam negeri hingga 7%-9%.

Tahun lalu pasar garmen di dalam negeri hanya US$ 7 miliar atau sekitar Rp 70 triliun. Sedangkan tahun ini, saat ada Pemilu nasional diperkirakan bakal meningkat US$ 500 Juta atau sekitar Rp 5 Triliun menjadi US$ 7,5 miliar (Rp 75 triliun).


"Sebenarnya kalau Pileg sih nggak begitu. Kalau Pilpres itu banyak, bisa sampai 7%," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat saat berbincang dengan wartawan di Kantor API, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/4/2014)


Ia menjelaskan, para pengusaha kaos khusus Pemilu sudah mempersiapkan produksi untuk Pilpres Juli mendatang.


"Desainer sudah akan siapkan, misalnya Jokowi pakai kotak-kotaknya jadi berbagai desain sudah memperiapkan. Untuk Ical bagaimana, kayak begitu," jelas Ade.


Ade menambahkan masa kampanye pada Pileg kemarin tidak terlalu mendongkrak penjualan produk tekstil khususnya kaos partai. Alasannya tidak semua caleg mampu mengeluarkan cukup banyak uang untuk memesan kaos.


"Nggak banyak kalau Pileg. Caleg-calegnya juga tertentu yang buat," katanya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!