RI Ingin Saingi Maladewa Sebagai Tujuan Wisata Laut Terbaik Dunia

Jakarta -Perkembangan bisnis wisata bahari di negara-negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia hingga Kamboja sudah cukup berkembang. Bahkan sektor wisata bahari menjadi aspek penting pendorong pendapatan devisa ketiga negara tadi.

Bagaimana dengan kondisi bisnis wisata bahari di Indonesia? Pemerintah Indonesia ingin wisata bahari bisa maju dan mengalahkan Maladewa sebagai tujuan utama wisata bahari dunia.


"Di Thailand Selatan sudah mulai berkembang hal-hal seperti ini (bahari), di Malaysia juga sudah bahkan di Kamboja. Seluruh dunia sudah mengembangkan ini. Terus terang prospek potensi bahari kita masih tetap akan tumbuh. Di Malaysia wisatawannya saja 18 juta dengan luas seperti itu. Indonesia masih 8 juta," ungkap Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Sudirman Saad saat ditemui detikFinance di Kantor KKP Kawasan Gambir Jakarta, Selasa (01/04/2014).


Ia optimistis, laju pertumbuhan wisatawan Indonesia akan meningkat tajam bila rencana pemerintah membangun 3 pulau sekelas 'Maladewa' di Indonesia. Bahkan Indonesia bisa menjadi raja wisata bahari di dunia mengalahkan Maladewa yang kini sukses mengembangkan wisata laut eksklusif di Samudera Hindia.


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang menyiapkan proyek besar membangun 3 pulau sekelas 'Maladewa'. Ketiga pulau itu tersebar masing-masing di Pulau Anambas (Kepulauan Riau), Pulau Pari (DKI Jakarta), dan Raja Ampat (Papua).


"Saya yakin 3 wisata itu (3 pulau 'Maladewa' Indonesia) kalau sudah jadi Maladewa kalah, perbandingan kita jauh lebih besar," imbuhnya.


Ia menjelaskan bila Indonesia tidak berencana menggeser posisi Maladewa sebagai raja wisata bahari di dunia dengan membangun proyek 3 pulau 'Maladewa' Indonesia. Kehadiran 3 pulau ini akan menjadi alternatif wisatawan berkunjung selain ke Maladewa.


"Tetapi sebetulnya wisatawan itu selalu nambah orang. Jadi posisi kita bukan saingan (dengan Maladewa) tetapi membangun networking (jaringan). Misalnya yang dari Maladewa bisa dibawa ke Anambas, Pari dan Raja Ampat," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!