Berhenti Operasi Sejak Maret, Rute Sky Aviation Dilelang

Jakarta -Sejak Maret 2014 lalu, maskapai penerbangan Sky Aviation berhenti beroperasi dan belum juga kembali terbang. Rute-rute maskapai ini ditawarkan ke maskapai lain.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo mengatakan, Sky Aviation merupakan salah satu maskapai yang tengah melakukan restrukturisasi. Maskapai ini tengah mencari investor baru.


"Salah satu yang sedang tidak berperasi adalah Sky Aviation. Dia kesulitan, di 2014 sejak Maret mereka berhanti beroperasi. Sekarang dalam proses mencari mitra investor," kata Djoko dalam acara Press Background di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (4/6/2014).


Djoko mengatakan, Kementerian Perhubungan telah menonaktifkan rute-rute Sky Aviation. Rute-rutenya ditawarkan ke maskapai penerbangan lain.


"Sudah kita perpanjang penundaan penghitungan operasinya. Hak atas rute yang diberikan hilang, kita menawarkan ke teman-teman yang lain," jelasnya.


Sayangnya, Djoko tidak menyebut rute-rute mana saja yang ditawarkan. Meski demikian, surat izin usaha penerbangan atau SIUP maskapai ini belum mati. Sesuai undang-undang, SIUP akan otomatis mati bila maskapai tak kunjung terbang terhitung satu tahun sejak berhenti beroperasi.


Awalnya, Sky Aviation menyatakan berhenti beroperasi tahap awal sampai 31 Maret 2014 lalu. Namun sampai sekarang tak kunjung terbang lagi.


Sky merupakan satu-satunya maskapai di Indonesia yang membeli pesawat Sukhoi SSJ-100. Maskapai tersebut mempunya 3 unit Sukhoi yang basis operasinya di Batam dan Surabaya.


Selain itu, maskapai ini juga melayani sekitar 60 rute, dan menurut data yang dikumpulkan detikFinance, ada sekitar 300-400 karyawan yang dipekerjakan maskapai ini.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!