"Kalau premium itu saat ini tinggal 10 juta kilo liter (KL), dibagi sekarang ini masih 136 hari lagi atau harus cukup sampai 31 Desember 2014. Sedangkan solar hanya tersedia 5,5 juta KL," ungkap Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir ditemui di Gedung DPR-RI, Senin (25/8/2014).
Seperti diketahui, jatah BBM subsidi yang diberikan ke Pertamina tahun ini untuk premium mencapai 29.290.000 KL sedangkan solar sebanyak 15.165.000 KL.
Akibat makin menipisnya jatah BBM subsidi dan diprediksi tidak akan cukup sampai 31 Desember 2014, Pertamina melakukan pemangkasan jatah BBM subsidi di setiap SPBU hingga 20%.
"Yang kita kurangi semua SPBU terutama SPBU yang berada diwilayah barat seperti Jawa hingga Sumatera yang konsumsi BBM subsidinya paling tinggi," katanya.
Ali mengakui, jatah BBM subsidi yang ditetapkan hanya 46 juta kilo liter tahun ini kurang, mengingat terus meningkatnya konsumsi BBM subsidi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kurang dong (hanya 46 juta KL), kami kan mengusulkan 48 juta KL, bahkan 48 juta KL itu tetap harus ada pengendalian BBM subsidi, karena setiap pertumbuhan ekonomi membutuhkan energi," tutupnya.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
