Kuota BBM Subsidi Jebol, Pemerintah Masih Punya Dana Cadangan Rp 98 T

Jakarta -PT Pertamina (Persero) memprediksi kuota BBM subsidi jebol hingga 1,5 juta kilo liter (KL) atau sekitar Rp 8 triliun. Untuk menambal jebolnya kuota pemerintah masih memiliki dana cadangan hingga Rp 98 triliun.

Ketua DPP Demokrat Ichsan Modjo mengatakan, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap menambah kuota BBM subsidi apalabila jatah BBM subsidi tidak cukup sampai akhir tahun. Apalagi diperkirakan kuota sebanyak 46 juta KL akan habis pada 27 Desember dan solar lebih cepat habis pada 6 Desember.


"Perkiraan Pertamina seluruh kuota BBM subsidi ini habis 5 Desember 2014. Hitung-hitungnya jika ada tambahan 1,35 juta KL-1,5 juta KL mentok-mentoknya butuh Rp 8-10 triliun," ungkap Ikhsan saat menghadiri acara Polemik Bola Panas BBM di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (30/08/2014).


Ia mengatakan, negara masih mampu membayar jumlah kuota tambahan yang nilainya triliunan itu. Apalagi saat ini pemerintah memiliki dana cadangan resiko fiskal yang sudah disiapkan dan masuk ke dalam APBN Perubahan 2014, jumlahnya mencapai Rp 5 triliun. Kemudian ada lagi dana penghematan Kementerian/Lembaga Negara yang jumlahnya mencapai Rp 3 triliun. Belum lagi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang ada di APBN 2014 yang jumlahnya mencapai Rp 90 triliun.


"Ini uangnya banyak, sebenarnya sudah aman," imbuhnya.


Ia menegaskan, karena itu hingga sekarang Presiden SBY belum mau menaikan harga BBM subsidi. "Jadi ketakutan wacana menaikan BBM ini tidak benar. Dari struktur APBN kita aman, ruang fiskalnya ada," cetusnya.


(wij/rrd)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!