Selain di Aceh, Nelayan Indramayu Juga Masih Sulit Dapat Solar

Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendata saat ini masih ada beberapa sentra nelayan yang mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar. Selain di Provinsi Aceh, ada wilayah lainnya seperti di Pantai Utara Jawa (Pantura) seperti Indramayu.

Direktur Pengembangan Usaha dan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Zaini Hanafi mengatakan krisis bahan bakar di sentra nelayan seharusnya tidak terjadi. Pasalnya kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang dialokasikan pemerintah cukup untuk satu tahun.


"Dengan kuota yang ada sekarang, harusnya tidak akan ada nelayan yang kekurangan pasokan BBM di seluruh Indonesia sampai Desember," kata Zaini saat berdiskusi dengan media di Kantor KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/08/2014).


Zaini mengungkapkan alokasi BBM subsidi jenis solar untuk nelayan di tahun 2014 adalah 1,7 juta Kilo Liter (KL). Realisasi penyaluran BBM subsidi hingga bulan Juni 2014 sebanyak 700.000 KL. Terhitung sampai akhir Agustus hingga Desember 2014 alokasi BBM subsidi masih ada 701.000 KL.


Penyaluran sisa BBM subsidi yang ada 701.000 terbagi menjadi dua yaitu sebanyak 670.000 KL disalurkan oleh Pertamina dan 31.000 KL dari AKR atau pemasok BBM subsidi dari swasta.


"Kalau ada yang kekurangan BBM di sentra nelayan berarti ada permainan yang kurang sehat. Dilihat dari kuota cukup," imbuhnya.


Dari laporan yang masuk ke KKP, selain Aceh beberapa wilayah di Pantai Utara (Pantura) juga masih mengalami kelangkaan BBM, salah satunya adalah Indramayu.


"Kelangkaan BBM saya dapat telepon dari Indramayu pasokannya belum normal. Nelayan masih antre," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!