Jero Wacik Serahkan Masalah Kuota BBM Subsidi Jebol ke Menteri ESDM Era Jokowi

Jakarta -Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menegaskan masalah kelebihan kuota BBM subsidi masih bisa dicari jalan keluarnya dengan membahasnya ke DPR. Namun pembahasan soal penambahan kuota BBM subsidi saat ini yang hanya 46 Juta KL, menjadi tanggung jawab pemerintahan dan DPR baru.

"Iya pemerintahan mendatang, kan November. Kalau Oktober kan masih tersedia kuota. Sampai November pun masih. Kalau misal penghematan berhasil sampai Desember pun masih," kata Jero Wacik di sela-sela acara Independence Run Day di Monas, Minggu (31/8/2014)


Sebelumnya PT Pertamina (Persero) telah menghitung ada potensi kelebihan kuota BBM subsidi hingga 1,35 juta KL dengan nilai kurang lebih Rp 8 triliun, jika tak ada upaya penghematan atau pengkitiran (pemangkasan) kuota di SPBU-SPBU.


"Nanti kita lihat berapa kurangnya," katanya.


Jero mengaku pada Oktober 2011, saat dirinya awal menjabat sebagai menteri ESDM juga mengalami permasalahan yang sama yaitu kekurangan kuota BBM subsidi. Saat itu, Jero meminta tambahan kuota BBM subsidi ke DPR. Untuk tahun ini memang sesuai UU APBN-P 2014, kuota BBM subsidi maksimal 46 juta KL alias tak boleh lebih


"Kalau untuk rakyat kan semua dibahas. Begitu DPR menyetujui, bisa," tegas Jero.


Ia menegaskan untuk tanggung jawab soal pembahasan penambahan kuota BBM subsidi 2014, akan menjadi tanggung jawab pemerintahan dan DPR baru. Pembehasan akan dilakukan oleh Komisi VII DPR-RI dan Menteri Keuangan dan Menteri ESDM baru.


Pada 20 Oktober sudah ada peralihan pemerintahan dari Presiden SBY ke Presiden Terpilih Jokowi.


"Menurut saya asal untuk negeri semua bisa dibahas. Jadi berapapun nanti kekurangannya itu bisa dibahas di situ," katanya.


(ear/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!