Tolak Produk AS, Rusia Minta RI Tingkatkan Ekspor Produk Pertanian

Jakarta -Masih tegangnya suhu politik antara Rusia dan Amerika membuat Rusia melarang produk-produk Pertanian dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Norwegia, Kanada, dan Australia masuk ke negaranya.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, pemerintah Rusia berharap Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk-produk pertanian, daging, ikan, susu, dan sayuran ke pasar Rusia.


"Akibat pelarangan itu, Rusia meminta perusahaan dagang Indonesia memasok semua produk pertanian dan produk lainnya, termasuk produk yang berasal dari sekitar Indonesia," kata Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/8/2014).


Lutfi sendiri telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia, Alexey Ulyukaev, di sela-sela kegiatan pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) di Nay Pyi Taw, Myanmar. Pertemuan tersebut merupakan tidak lanjut pertemuan sebelumnya pada rangkaian Pertemuan G-20, Juli 2014 lalu di Sydney, Australia.


Lutfi mengungkapkan, Indonesia dan Rusia sepakat menjadikan pertemuan tersebut sebagai payung dari peningkatan diplomasi dagang bagi kedua negara dan mengurangi berbagai hambatan, agar dapat meningkatkan daya saing.


"Pertemuan ini akan menjadi kerangka keterlibatan langsung para pengusaha kedua negara untuk lebih meningkatkan hubungan dagang yang akan difasilitasi oleh kedua pemerintah," ucapnya.


Terkait masih adanya hambatan perdagangan, Lutfi meminta agar Rusia mengurangi hambatan perdagangan dari Indonesia.


"Khususnya produk perikanan, minyak sawit, dan lain-lainnya," tambahnya.


Dalam pertemuan itu, Alexey Ulyukaev menyampaikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan pesawat-pesawat hasil produk perusahaan Rusia untuk mengembangkan jaringan transportasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau dengan transportasi darat. Sementara pihak Rusia akan mengembangkan peralatan dan perawatan pesawat di Indonesia.


Selama Januari-Mei, total perdagangan antara kedua negara mencapai sekitar US$ 1,1 miliar, atau turun 40,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,8 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-Rusia pada 2014 (Jan-Mei) menunjukkan surplus bagi

Rusia sebesar US$ 303,4 juta.


(rrd/rrd)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!