Harga BBM Tak Naik, JK: Pasti Akan Ada Penyelundupan

Jakarta -Jusuf Kalla, wakil presiden terpilih 2014-2019, kembali menegaskan pentingnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut dia, selama harga BBM bersubsidi jaraknya jauh dengan harga pasar, maka aksi penyelundupan akan terus marak.

"Selama harga berbeda, pasti ada penyelundupan," tegas JK, sapaan Jusuf Kalla, di kediamannya di daerah Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (29/8/2014).


Oleh karena itu, lanjut JK, sebaiknya harga BBM bersubsidi dinaikkan agar jaraknya tidak berbeda jauh dengan harga keekonomian. "Jangan banyak bedakan harga. Selama banyak perbedaan pasti penyelundupan ada," tuturnya.


Saat ini, harga keekonomian BBM jenis Premium berada di kisaran Rp 10.000-11.000 per liter. Sedangkan dengan subsidi, Premium dijual seharga Rp 6.500 per liter.


Sebelumnya, Anggota Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi yang tengah dikaji saat ini adalah antara Rp 1.000-Rp 3.000 per liter. Andi mengatakan, pihaknya mempertimbangkan waktu tepat menaikkan harga BBM subsidi dari sisi moneter.


"Besaran simulasi kenaikan sampai Rp 3.000, jadi antara Rp 1.000-Rp 3.000. Masih disimulasi," ujar Andi, Rabu (20/8/2014).


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!