Bangun PLTA Cisokan, PLN Dapat Hemat Rp 10 Triliun/Tahun

Bandung -Pembangunan kontruksi PLTA Cisokan rencananya dimulai pada 2015 mendatang. Proyek PLTA dengan sistem Pumped Storage pertama di Indonesia ini diperkirakan menelan biaya USD 800 juta. Dengan beroperasinya PLTA ini pada 2019, PT PLN (Persero) dapat menghemat Rp 10 triliun/tahun.

"PLTA Cisokan direncanakan total pengerjaannya 47 bulan, mulai pertengahan 2015. Harapannya bisa selesai atau beroperasi pada 2019," ucap Manager Proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage, Weddy B. Sudirman, di basecamp PLTA Cisokan, kawasan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2014).


Menurut Weddy, pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage berkapasitas 1.000 megawatt ini pendanaannya berasal dari pinjaman International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) sebesar USD 640 juta dan anggaran PT PLN (Persero) setara USD 160 juta untuk masa persiapan dan pelaksanaan konstruksi.


"Total biaya pembangunan PLTA Cisokan mencapai US$ 800 juta," ungkapnya.


Weddy menjelaskan, PLTA Cisokan bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp 10 triliun pertahun. Dia mengilustrasikan, jika proyek ini tertunda satu tahun, setara dengan PLN harus membangkitkan listrik menggunakan BBM kapasitas 1.000 MW.


"Bisa hemat Rp 10 triliun. Ya itu kalau hitungannya kita bangkitkan 1.000 megawatt dengan pembangkit minyak. Jadi besar sekali manfaatnya PLTA ini dan luar biasa dampaknya bagi keuangan PLN," tutur Weddy.


Plt General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VI Anang Yahmadi menyebutkan, progres persiapan pembangunan PLTA Cisokan tidak mengalami kendala. Next


(bbn/rrd)