Cerita Menteri Puan: Mbok-mbok di Pasar Taruh Uang di Kantong Plastik

Jakarta -Hari ini, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menghadiri pembukaan Pasar Keuangan Rakyat, yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada pidato pembukaan, Puan bercerita soal masih minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia soal akses layanan perbankan.


Puan menjelaskan, akses dan edukasi jasa layanan perbankan belum menyentuh ke semua lapisan masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Hal dibuktikan Puan saat melakukan blusukan ke pasar-pasar trandisional.


Ia menemukan, ada pedagang yang disebutkan 'mbok-mbok; penjual, yang memiliki uang jutaan rupiah, namun memilih menyimpannya di tas plastik.


"Mbok di pasar, uangnya banyak dan ditaruh di kantong plastik (kresek) lalu disimpan di ketiak. Saya tanya dong, ini apa Bu? Dia jawab ini uang. Berapa jumlahnya? Banyak Bu, ya bisa Rp 2 juta sampai Rp 5 juta," kata Puan pada acara yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (20/12/2014).


Pedagang kecil itu, lanjut Puan, memiliki alasan menyimpan uangnya di luar perbankan. Umumnya mereka menilai adanya persoalan administrasi yang membuat mereka enggan menempatkan dananya di perbankan, atau lembaga keuangan lainnya.


"Saya lihat ke lapangan, banyak yang tidak tahu bagaimana uangnya disimpan melalui bank, karena ada ketakutan, persyaratannya ribet. Ini yang harus dicari solusinya," jelasnya.


Untuk itu, Puan meminta kepada lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan akses dan edukasi tentang jasa dan produk keuangan, agar semua level masyarakat bisa terlayani.


"Jadi bukan dia yang kunjungi perbankan, tapi kita harus kunjungi mereka," pungkasnya.


(feb/dnl)