Manperin Janjikan Insentif untuk Investor yang Mau Bangun Pabrik Gula dan Kebun Tebu

Jakarta -Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang mau membangun pabrik gula baru dan membuka lahan perkebunan tebu di Indonesia. Alasannya, selama ini yang menjadi penyebab Indonesia bergantung gula impor karena rendahnya produksi daripada kebutuhan akibat pabrik-pabrik tua.

Saleh Husin berharap ke depan, percepatan pembangunan pabrik gula segera dilaksanakan. Untuk menstimulusnya berupa insentif pajak seperti tax holiday dan tax allowance.


"‎Kita berupaya agar ke depan, industri gula dalam negeri itu bisa memproduksi raw sugar (bahan baku industri gula rafinasi), harus mempunyai kebun tebu," tutur Saleh di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).


Selain pabrik, tentu dibutuhkan tambahan perkebunan tebu yang luas untuk memasok kebutuhan bahan baku kepada pabrik gula tersebut. Saleh menyebut, setidaknya untuk 1 pabrik gula dibutuhkan lahan minimal 10.000 hektar.


‎"Untuk satu industri gula rafinasi, itu minimal punya 10.000 hektar lahan. Saya sempat lihat sudah ada di Lamongan, pabriknya juga hampir jadi," tuturnya.


Oleh karena itu, Saleh menuturkan, pemerintah bakal menyiapkan‎ insentif bagi perusahaan yang mau membangun pabrik dan membuka perkebunan tebu. Kementerian Perindustrian akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam hal ini.


"Kita selalu dorong, tentu kita berikan insentif macam-macam misalnya tax holiday, tax allowance nanti dibicarakan. Terutama untuk industri yang berorientasi ekspor," tutupnya.Next


(zul/hen)