Sebut RI Tak Impor Gula, Menperin Saleh Husin Dikritik Bos Gula

Blora -Pernyataan Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin soal Indonesia tak mengimpor gula, namun hanya mengimpor bahan baku gula, tak hanya mendapat reaksi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Namun juga mengundang komentar dari pelaku industri gula.

Pendiri dan Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis (GMM) Kamadjaya mengatakan, pernyataan Saleh Husin sebagai seorang Menteri Perindustrian (Menperin) sangatlah tak tepat. Menurutnya gula ‎mentah atau raw sugar memang sebagai bahan baku gula rafinasi, namun raw sugar merupakan gula.


"‎Gula kristal mentah adalah gula, kalau Pak Menperin bilang bukan gula, menurut saya salah dan tak tepat," tegas Kamadjaya di lokasi Pabrik Gula Blora, Blora, Jawa Tengah Sabtu (20/12/2014).


Ia mengatakan, ‎secara kimiawi, gula mentah, gula kristal putih, dan gula kristal rafinasi sama-sama gula. Berbagai jenis gula tersebut mengandung struktur kimia yang sama yaitu C12 H22 O11 yang merupakan disakarida yang tersusun dan terikat dalam molekul glukosa ( C6 H12 O6) dan fruktose (C6 H12 O6).


"Namanya gula mentah adalah gula, rantai kimianya sama," tegas Kamadjaya.


Meskipun demikian, ia tetap berpikir positif apa yang disampaikan oleh Saleh Husin, karena sang menteri kurang mendapatkan informasi dengan baik dari para bawahannya.


"Jadi tidak tepat pernyataan Menperin seperti itu," katanya.

‎‎

Sebelumnya, Menperin Saleh Husin marah terkait Indonesia yang dianggap masih mengimpor gula. Menurut Saleh Husin, bukan gula yang diimpor melainkan bahan baku gula yakni raw sugar atau gula mentah.


"Jangan salah loh, kita nggak impor gula, awas. Jangan sampai salah artikan. Kita nggak pernah impor gula, kita impor bahan baku gula. Itu berbeda," tegas Saleh saat ditanya soal Indonesia yang masih mengimpor gula Kamis lalu.


Saleh menuturkan, pemerintah tak memberikan izin impor gula melainkan bahan baku gula berupa gula mentah untuk kebutuhan industri gula rafinasi. Ia mengakui, kebutuhan gula rafinasi untuk pabrik makanan minuman seluruhnya harus diimpor karena tak ada pasokan dalam negeri.


(hen/rrd)