Menengok Pabrik Gula Baru di Tengah Hutan Jati Blora

Blora -Pabrik Gula Blora (PG Blora) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah bisa jadi sebagai satu-satunya PG yang dibangun di tengah hutan jati atau di luar kebiasaan yang pada umumnya PG berada di tengah-tengah hamparan Kebun tebu.

Berada di ketinggian 270 meter di atas permukaan laut, PG Blora tepat berada di puncak bukit kapur atau karst di‎ Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora‎, Jawa Tengah. Kawasan pabrik masuk dalam wilayah Pegunungan Kendeng.


Butuh waktu 3,5-4 jam untuk mencapai lokasi pabrik gula ini dari Kota Semarang, Jawa Tengah.‎ Lokasi pabrik dari Pusat Kabupaten Blora sekitar 38 km atau butuh perjalanan darat kurang lebih 1 jam.


Akhir pekan ini, detikFinance mendapat kesempatan menengok pabrik senilai Rp 1,7 triliun tersebut. Pihak PT Gendhis Multi Manis (GMM) punya alasan tersendiri membangun pabrik gulanya di kawasan hutan jati.


‎"Kenapa dibangun di tengah hutan, saya mau buktikan dengan keberandan kita, bahwa kita bisa bangun pabrik gula di sini.‎ Kalau ditepi laut, itu namanya pabrik gula rafinasi," kata Presiden Direktur PT GMM Kamadjaya di lokasi PG Blora, Sabtu (20/12/2014)


Lahirnya PG Blora tak terlepas dari semangat dan kerja keras Kamadjaya sebagai pengusaha yang sudah lama bekecimpung di pabrik gula. Kisah awal dipilihnya lokasi pabrik di Blora, berkat informasi dari Wakil Bupati Blora Abu Nafi yang mengusulkan ada pabrik gula di Blora. Waktu itu, Kamadjaya sempat berkeliling mencari lokasi pabrik gula baru termasuk ke Papua dan Kalimantan.


Untuk mencapai lokasi pabrik, harus menelusuri jalan yang kondisinya kurang baik, terlihat para pekerja sedang melakukan perbaikan jalan hampir sepanjang perjalanan. Rata-rata lebar jalan hanya 6 meter, yang umumnya kombinasi antara jalan yang beraspal dan beton, hanya cukup untuk dua mobil.Next


(hen/rrd)