Kepala Perwakilan Kamar Dagang Inggris untuk Indonesia Adrian Short mengatakan, pelaku bisnis Eropa masih menganggap bahwa dukungan pemda di Indonesia masih rendah dalam memperlancar ekspansi bisnis. Misalnya soal adanya peraturan-peraturan daerah (perda) termasuk perizinan yang tak pro dunia usaha.
"53% pengusaha belum terlibat dengan pemerintah daerah di wilayah ekspansi yang ditargetkan. Dirasakan kurangnya dukungan dari pemerintah daerah terhadap rencana ekspansi bisnis," ujar Adrian dalam paparan survei bisnis di Hotel Mid Plaza, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Hal ini merupakan hasil dari survei berjudul Business Confidence Index (BCI) 2014 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Inggris (British Chamber), bermitra dengan Kamar Dagang Indonesia-Jerman (German-Indonesia Chamber), Kamar Dagang Indonesia Prancis (Indo-French Chamber) yang mendapat tugas dari Kamar Dagang Eropa. Survei yang dilakukan terhadap 206 afiliasi perusahaan yang diambil dari 12 sektor bisnis di Eropa.
Minimnya dukungan pemda tersebut, banyak pelaku usaha Eropa akhirnya tidak berencana melakukan ekspansi usaha ke daerah lain setingkat provinsi atau kota. Pebisnis Eropa lebih memilih memantapkan usahanya di Ibu Kota, Jakarta.
"52% pengusaha tidak mempertimbangkan ekspansi ke Provinsi atau kota di daerah Indonesia dalam 12 bulan ke depan," kata Adrian.
Menurut Adrian, pemerintah pusat perlu menseriusi kondisi ini agar investasi di daerah lebih menarik dengan harapan agar investasi tidak hanya terpusat di Ibu kota tetapi juga dinikmati oleh berbagai wilayah lain di Indonesia.
(dna/hen)