Di balik penurunan harga minyak ini, muncul politik dagang dunia di antara para negara penghasil minyak. Tujuannya adalah agar pangsa pasar pada produsen minyak ini bisa terjaga, karena minyak jadi tulang punggung penerimaan negara mereka.
Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di dunia sedang memiliki rencana. "Arab Saudi penentu harga minyak," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
dalam pertemuan bersama Pemimpin Redaksi media massa di rumah dinasnya, Widya Chandra, Jakarta, Rabu malam (14/1/2015).
Memang dalam pertemuan antar negara produsen minyak dunia, yang tergabung dalam OPEC beberapa waktu lalu, Arab Saudi menolak menahan produksi minyaknya.
Penurunan produksi minyak dunia menjadi salah cara untuk menahan jatuhnya harga saat ini. Ada kepentingan Arab Saudi di sini.
Bambang menuturkan, di Arab Saudi, biaya memproduksi 1 barel minyak mentah adalah yang paling murah, yaitu sekitar US$ 10-US$ 20. Sementara Iran yang juga Next
(dnl/ang)