Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 13,916 poin (0,27%) ke level 5.202,749. Melemahnya bursa global memberi sentimen negatif.
Aksi ambil untung terjadi di saham-saham yang pekan lalu naik cukup tinggi. Indeks hanya bertahan sebentar di zona hijau, setelah itu kembali meluncur tajam.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Senin (12/1/2015), IHSG melemah 33,177 poin (0,64%) ke level 5.183,488. Sementara Indeks LQ45 turun turun 7,790 poin (0,87%) ke level 891,038.
Delapan indeks sektoral di lantai bursa melemah, dipimpin oleh sektor konsumer dan agrikultur. Asing ambil untung marak dilakukan investor asing.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 120.257 kali dengan volume 3,273 miliar lembar saham senilai Rp 2,372 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 162 turun, dan 79 saham stagnan.
Bursa-bursa regional masih bergerak variatif hingga siang hari ini. Harga minyak dunia yang terus melemah memberi sentimen negatif.
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 30,63 poin (0,18%) ke level 17.197,73.
- Indeks Hang Seng bertambah 13,28 poin (0,06%) ke level 23.933,23.
- Indeks Komposit Shanghai anjlok 69,64 poin (2,12%) ke level 3.215,77.
- Indeks Straits Times menipis 0,63 poin (0,02%) ke level 3.337,81.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Danayasa (SCBD) naik Rp 400 ke Rp 2.200, Pembangunan Jaya (PJAA) naik Rp 400 ke Rp 2.600, Matahari (LPPF) naik Rp 250 ke Rp 14.500, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 200 ke Rp 10.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 950 ke Rp 32.275, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 14.850, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 59.525, dan SMART (SMAT) turun Rp 450 ke Rp 7.000.
(ang/hds)