Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia punya banyak objek wisata yang menarik wisman, mulai dari Pulau Bali hingga Candi Borobudur. Sayangnya, objek-objek wisata ini belum 'dijual' dengan baik.
"Turis kita hanya 7 juta. Negara tetangga Malaysia 24 juta, Singapura 15 juta, Thailand 28 juta. Harusnya kita lipat dua, lipat tiga dari mereka," kata Jokowi dalam Indonesia Economic Outlook 2015 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015).
Jokowi menambahkan, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling mudah menghasilkan uang, baik itu untuk pemerintah maupun masyarakat setempat. Maka dari itu, pemasaran dan promosi untuk daerah wisata harus diperbaiki.
"Marketing dan promosinya harus kita perbaiki. Ini cara cepat untuk dapat income. Oleh sebab itu kita juga mulai tata kembali, dari produknya hingga marketing-nya," ujarnya.
Salah satu dukungan untuk pariwisata adalah perbaikan dan pembangunan bandara serta pelabuhan Indonesia. Pemerintah akan memberi suntikan dana kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi operator bandara.
"Beberapa bandara akan kita bangun mulai tahun ini. Jumlahnya hampir 30-an dari mulai yang kecil, sedang, dan besar," ungkapnya.
(ang/dnl)
