Tiru Hong Kong, RI Perlu Bangun Rumah Susun Hingga 40 Lantai

Jakarta -Indonesia masih kekurangan pasok hunian atau backlog perumahan mencapai 15 juta unit. Bahkan jumlahnya bertambah sekitar 1 jutaan unit hunian setiap tahun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago menekankan pentingnya hunian bagi masyarakat. Menurut Andrinof, Indonesia bisa meniru Hong Kong, dalam penyediaan rumah susun (rusun) sangat tinggi hingga 40 lantai. Selama ini rusun di Indonesia rata-rata paling tinggi 20-24 lantai per menara.


"Kita harus mulai konsentrasi ke hunian vertikal. Setidaknya 4 lantai seperti gaya Eropa. Atau mau lebih ekstrem, gaya Asia Timur seperti Hong Kong bikin 30-40 lantai. Ini sangat efisien pemakain lantai (lahan)," kata Andrinof pada acara diskusi perumahan di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu (14/1/2015).


Dengan hunian dibuat vertikal maka ada ruang atau lahan yang tersisa. Lahan sisa ini bisa dipakai untuk membuat fasilitas umum seperti taman hingga jalan.


"Bisa sediakan taman, fasilitas jalan cukup sehingga pelayanan ambulan dan pemadam bisa masuk. Ini kebijakan strategis," ujarnya.


Menurut Andrinof, pemerintah akan turun tangan untuk mengatasi defisit pasokan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah akan menyediakan lahan untuk pembangunan hunian murah.


"Pemerintah taruh anggaran buat bank tanah untuk beli tanah," jelasnya.


Pemerintahan Presiden Jokowi menargetkan pembangunan 1 juta unit rumah yang dikerjakan melalui APBN dan dukungan swasta.


(feb/hen)