"Maksudnya bukan itu tetapi kemungkinan. Kalau tidak salah sudah ada klarifikasi dari Kementerian Kesehatan," ungkap Direktur Jenderal (Ditjen) Standardisasi Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Widodo saat ditemui di Gedung Kemendag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (4/02/2015).
Widodo mengungkapkan dampak penggunaan pakaian bekas impor bisa menimbulkan diare dan gangguan pencernaan karena mengandung bakter E. coli.
Sedangkan bakteri S. aureus bisa mengakibatkan bisul dan infeksi luka. Selain bakteri, pakaian bekas impor juga mengandung jamur Katang dan Kamir seperti Aspergilus spp yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan infeksi pada saluran kelamin.
"Kemarin (dampak penularan penyakit HIV) masih kemungkinan," katanya.
Permintaan maaf juga disampaikan Mendag Rachmat Gobel melalui akun Twitternya @RachmatGobel, hari ini.
"Mohon maaf, saya klarifikasi: mengenai pemakaian pakaian bekas bisa menularkan berbagai macam penyakit. Thanks atas koreksi berbagai pihak," sebut Gobel.
(wij/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com