IHSG Mix, Cenderung Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh 35 poin terkena aksi ambil untung pasca cetak rekor kemarin. Indeks seharian berjibaku di zona merah.

Menutup perdagangan, Kamis (5/2/2015), IHSG anjlok 35,389 poin (0,67%) ke level 5.279,895. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,410 poin (1,02%) ke level 910,939.


Wall Street sudah mengekor pergerakan harga minyak dunia sejak awal pekan ini. Jika harga minyak naik maka Bursa Paman Sam ikut naik, begitu turun juga sama.


Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones melonjak 211,86 poin (1,2%) ke level 17.884,88, Indeks S&P 500 bertambah 21,01 poin (1,03%) ke level 2.062,52 dan Indeks Komposit Nasdaq melaju 48,39 poin (1,03%) ke level 4.765,10.


Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak mix cenderung positif hari ini. Bursa saham global bisa memberi dorongan positif.


Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:



  • Indeks Nikkei 225 naik 132,34 poin (0,76%) ke level 17.636,96.

  • Indeks Straits Times bertambah 20,26 poin 0,59%) ke level 3.426,84.




Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Waterfront Securities

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 5 Februari 2015 ditutup melemah 0,66% pada level 5279. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp89 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat seiring dengan reboundnya harga minyak mentah serta sentimen positif dari berita merger akuisisi emiten. Data initial claims pekan lalu menunjukkan kenaikan klaim pengangguran menjadi 278 ribu dari pekan sebelumnya 267 ribu, namun lebih rendah dibandingkan estimasi 290 ribu. Nanti malam akan dirilis data nonfarm payrolls yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan penyerapan tenaga kerja sebanyak 230 ribu orang dan tingkat pengangguran tetap pada 5,6%. Defisit trade balance bulan Desember secara tak terduga bertambah pada level tertinggi selama dua tahun terakhir, yaitu sebesar USD46,6 miliar dari bulan sebelumnya USD39,8 miliar, akibat meningkatnya impor dan turunnya ekspor. Mengurangi defisit tersebut pada bulan-bulan mendatang akan lebih sulit karena pelemahan ekonomi global serta penguatan dollar AS.itu harga minyak mentah menguat yang didorong oleh meningkatnya kekerasan di Libya dan meningkatnya permintaan minyak dari China. Untuk indeks Harga Saham Gabungan hari diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan berada di kisaran level 5260-5324. Rekomendasi: LSIP, BBCA, SMGR, INTP, BBRI, CPIN, BSDE, KLBF.Next (ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com