Sentimen Bursa Saham Global Bisa Menyeret IHSG ke Zona Merah

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin hampir saja mencetak rekor baru jika tidak melambat di perdagangan Sesi II. Indeks masih sempat cetak rekor intraday tertinggi di 5.348.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (4/2/2015), IHSG ditutup naik 23,566 poin (0,45%) ke level 5.315,284. Sementara Indeks LQ45 ditutup tumbuh 6,760 poin (0,74%) ke level 920,349.


Wall Street berakhir melemah tipis setelah dua hari menguat. Saham-saham energi kembali kena koreksi mengikuti turunnya harga minyak dunia.


Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 6,62 poin (0,04%) ke level 17.673,02, Indesk S&P 500 kehilangan 8.,52 poin (0,42%) ke level 2.041,51 dan Indeks Komposit Nasdaq melemah 11,04 poin (0,23%) ke level 4.716,70.


Hari ini IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif jika melihat sentimen yang beredar. Melemahnya bursa global kemungkinan besar menyeret IHSG ke zona merah.


Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:



  • Indeks Nikkei 225 melemah 151,07 poin (0,85%) ke level 17.527,67.

  • Indeks Straits Times turun 9,48 poin (0,28%) ke level 3.408,09.




Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Waterfront Securities

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 4 Februari 2015 ditutup menguat 0,45% pada level 5315. Sektor infrastruktur menyumbangkan pnguatan terbesar. Investor asing net buy Rp873,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix setelah ECB memperketatkan persyaratan pada bantuan untuk Yunani serta adanya koreksi harga minyak mentah. ECB menyatakan tidak akan lagi menerima utang pemerintah Yunani sebagai jaminan mulai pekan depan. Langkah tersebut menyebabkan bank sentral Yunani harus menyediakan likuditas darurat tambahan kepada bank dalam beberapa pekan mendatang. Harga minyak mentah mengalami koreksi setelah data cadangan minyak AS menunjukkan kenaikan pada level tertinggi sejak 1982. Sementara itu data ADP Employment menunjukkan penyerapan tenaga kerja sektor swasta sebesar 213 ribu, lebih rendah dari estimasi yang sebesar 223 ribu. Indeks ISM sektor jasa menunjukkan ekspansi yang tercepat pada bulan Januari, mengindikasikan pertumbuhan sektor yang merupakan kont ributor terbesar bagi perekonomian AS ini akan mampu membantu ekonomi AS dari perlambatan ekonomi global. Sekitar 78% emiten dalam indeks S&P membukukan kinerja yang melebihi estimasi. Indeks Harga Saham Gabungan hari diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan berada di kisaran level 5260-5324. Rekomendasi: BMRI, SMGR, BBRI, BBCA, BBNI, INTP, ASII, SMRA.Next (ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com