Alasannya ialah industri manufaktur RI belum mampu menyediakan berbagai komponen pembuatan mobil.
"Ketersediaan manufaktur nasional untuk komponen mobil nasional belum siap," kata Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Budhi Martono kepada detikFinance, Sabtu (7/2/2015).
Akibatnya perusahaan otomotif RI masih tergantung pada komponen impor. Untuk itu, produsen mobil Esemka menggandeng perusahaan luar negeri untuk memasok suku cadang.
"Memang diawali dengan beli komponen dan kita rakit. Kita beli pada industri yang siap. Sama kayak mobil produk global seperti Toyota hingga Honda, mereka nggak buat komponen sendiri," sebutnya.
Meski masih membeli komponen dari Tiongkok namun mobil Esemka direncanakan diisi produk komponen lokal secara bertahap. Targetnya ialah mayoritas komponen dipasok dan diproduksi di dalam negeri.
"Tiga tahun kedua, sebagian komponen diproduksi dibuat Indonesia. Tiga tahun berikutnya yakni 80% komponen dan desain bisa original Indonesia. Kita sekarang masih masuk 3 tahun pertama (mayoritas komponen diimpor)," paparnya.
(feb/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com