Dividen yang diberikan tahun lalu itu setara 30% dari laba bersih perseroan tahun buku 2013 yang mencapai Rp 9,054 triliun.
"Dividen kita mau usul turun. Tahun lalu kan 30%, nah tahun ini kita masih hitung," kata Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
"Ya mungkin sekitar 20% lah. Kita harus perhatikan kepentingan pemegang saham publik juga," katanya.
Usulan turunnya setoran dividen ini sejalan dengan dipangkasnya total setoran dividen seluruh perusahaan pelat merah tahun ini dari Rp 44 triliun menjadi Rp 34,95 triliun.
"Target setoran dividen semula Rp 44 triliun, kemudian diusulkan turun ke Rp 34,95 triliun," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat rapat kerja di Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Pemangkasan dividen ini bukan tanpa sebab. Hasil pemotongan setoran dividen akan dipakai oleh BUMN untuk membantu permodalan, di dalam membiayai dan mengembangkan proyek-proyek strategis.
Bagi BNI sendiri, dananya akan digunakan untuk menggenjot pertumbuhan kredit yang tahun ini diprediksi bisa mencapai 16%.
(ang/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
