Menteri ESDM ke Freeport: Jangan Samakan Papua Dulu dengan Sekarang

Jakarta -Menteri ESDM Sudirman Said mengingatkan manajemen PT Freeport Indonesia, agar mengubah cara pandangannya terhadap Papua. Jangan samakan Papua yang dulu ketika pertama kali masuk, dengan kondisi saat ini.

"Saya ingin ingatkan kembali Freeport. Satu, cara pandangnya Freeport kepada Indonesia dan Papua sudah harus berbeda dibandingkan mereka masuk dulu," kata Sudirman Said usai rapat dengan Eselon I ESDM, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (6/2/2015).


Pasalnya, kata Sudirman, level masyarakat dan bangsa Indonesia termasuk, masyarakat di Papua sudah jauh lebih baik baik dari segi pengetahuan dan kemampuan. Apalagi, sudah banyak warga Papua yang duduk di posisi Vice President di Freeport Indonesia.


Freeport sendiri masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1967, dan mulai menambang di Papua pada 1969. Saat itu, royalti emas hanya 1%. Baru pada Juli 2014, Freeport mau didesak untuk renegosiasi, dan bersedia menandatangi nota kesepahaman. Sehingga dengan berbekal MoU itu, royalti emasnya naik dari 1% menjadi 3,75%.


"Kedua, mengingatkan kembali kepada Freeport (pemegang saham), agar menempatkan tim manajemen yang kuat, efektif (di Freeport Indonesia), agar pemerintah bisa berdialong dengan cepat. Mudah-mudahan ini jadi masukan bagi Freeport," tutupnya.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com