Putuskan Lokasi Smelter Freeport, 2 Menteri Jokowi 'Terbang' ke Papua

Jakarta -Pemerintah daerah Papua mendesak agar PT Freeport Indonesia membangun pabrik pemurnian mineral (smelter) di Papua. Namun, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut lebih memilih Gresik, Jawa Timur.

"Jadi untuk memutuskan pembangunan smelter Freeport di mana, saya mengajak Menteri PU Pera pekan depan ke Papua. Melihat langsung tambang Freeport dan berdialog dengan masyarakat sekitar, untuk mendengar aspirasi mereka," ujar Menteri ESDM Sudirman Said kepada wartawan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).


Sudirman mengungkapkan, Pemda Papua mengklaim sudah menyiapkan lokasi lahan smelter Freeport jika ingin membangun smelternya di Papua. Infrastruktur jalan dan listrik juga sudah dalam tahap pembangunan.


"Makanya kita cek lokasinya, jika lebih siap di Papua buat apa harus bangun di daerah lain, harus angkut mineral setengah jadi ke daerah lain. Keputusan smelter Freeport di mana setelah kita cek lokasinya pekan depan," kata Sudirman.


Ia mengakui, bila smelter Freeport dibangun di Papua, maka manfaatnya akan jauh lebih besar bagi rakyat Papua.


"Multiplier effect jauh lebih besar di Papua. tTenaga kerja, industri, dan ekonomi di Papua akan lebih besar lagi, sehingga kontribusi Freeport di Papua semakin terasa," ujarnya.


Di tempat yang sama, Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan, Freeport harus membangun smelter di Papua. Pasalnya, Freeport sudah memiliki smelter di Gresik dan sudah beroperasi.


"Kita juga ada 17 item keinginan yang sudah disampaikan ke Freeport tahun lalu di Bali. Sebagian besar 17 item tersebut sudah dilaksanakan, sebagian lagi dalam proses, dan tinggal dua lagi yang belum tercapai kesepakatan. Ini masih memerlukan kesepakatan dengan pemerintah pusat dan Freeport, yakni soal smelter dan royalti bagi daerah," tutup Lukas.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com