Redam Lonjakan Harga Beras, Jokowi Gelontorkan 2 Jenis Beras ke Pasar

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelontorkan ratusan ton 2 jenis beras ke pasar/masyarakat yaitu beras untuk masyarakat miskin (raskin) dan beras murah untuk operasi pasar (OP). Penggelontoran 2 jenis beras ini untuk meredam lonjakan harga beras di pasar dalam negeri khususnya Jadetabek.

Selama ini raskin diberikan kepada 15.530.587 rumah tangga sasaran (RTS), sebanyak 15 Kg setiap bulan/RTS dengan biaya tebus Rp 1.600/Kg.


Sedangkan beras OP biasanya digelontorkan ke pasar atau masyarakat langsung melalui penjualan beras dengan harga lebih murah daripada harga pasar, ketika terjadi lonjakan harga.


Program operasi pasar bertujuan untuk menyediakan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah, dengan harga jual eceran tertinggi Rp 7.400/kg di Pulau Jawa, dan Rp 7.500/kg di luar Pulau Jawa.


Hari ini, Selasa (25/02/2015) Presiden Jokowi secara simbolis melepas puluhan truk yang mendistribusikan 2 jenis beras tersebut ke seluruh daerah di Jakarta-Depok-Tangerang-Bekasi (Jadetabek). Pelepasan dilakukan dari Gudang Bulog di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.


"Maret kita akan panen raya tetapi pada bulan Februari ini ada kenaikan harga beras yang tidak wajar. Sebab itu kita lakukan operasi pasar. Kita keluarkan 2.000 ton tetapi dengan catatan yang dibutuhkan pasar kita akan suplai. Kedua raskin juga kita dorong dalam minggu ini sudah selesai Januari-Februari sebesar 300.000 ton," kata Jokowi.


Sejak Januari-Februari 2015 telah disalurkan raskin sebanyak 175.000 ton dengan kualitas beras standar, tingkat kepecahan (broken) 20% dan kadar air 14%, dan operasi pasar beras sebanyak 56.304 ton.Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com