Ingin Berhemat, Samsung Tahan Gaji Bos-bosnya

Jakarta -Samsung Electronics, perusahaan elektronika raksasa asal Korea Selatan, akan menahan (freeze) gaji para petingginya selama 2015. Langkah ini dilakukan untuk menghemat pengeluaran perusahaan, yang labanya tergerus akibat ketatnya persaingan.

Mengutip Reuters, Jumat (27/2/2015), langkah ini pernah dilakukan pada 2009 karena himpitan krisis ekonomi global. Artinya, kebijakan menahan gaji pada 2015 merupakan yang pertama dalam 6 tahun.


Pihak Samsung memperkirakan laba pada kuartal IV-2014 sebesar 5,2 triliun won (Rp 57,2 triliun). Artinya, laba Samsung selama 2014 akan menjadi sekitar 25 triliun won (Rp 275 triliun). Ini merupakan yang terendah sejak 2011.


Samsung memang kehilangan sejumlah pangsa pasarnya karena direbut oleh sang rival utama, Apple Inc, dengan produk iPhone terbarunya. Tidak hanya Apple, pesaing lain yang memanfaatkan pasar menengah-bawah seperti Xiaomi pun ikut menggerogoti pasar Samsung.


Juru Bicara Samsung telah mengkonfirmasi penahanan gaji ini, yang dilakukan terhadap para petingginya. Langkah ini merupakan bagian dari 'pengetatan ikat pinggang'.


"Kebijakan seperti ini memberikan sense of crisis kepada karyawan lainnya, yang selama ini nyaman menikmati kenaikan gaji. Mereka harus diingatkan bahwa persaingan semakin keras," tegas Chang Sea-Jin, profesor di Korea Advanced Institute of Science and Technology, yang juga pengarang buku 'Sony vs Samsung'.


Juru Bicara Samsung tidak menjelaskan lebih lanjut seputar kebijakan ini. Namun disebutkan bahwa per 2013, Samsung memiliki total karyawan sebanyak 93.928 orang.


Robert Yi, Head of Investor Relation Samsung, sebelumnya menyatakan akan memangkas pemberian dividen. Tahun lalu, Samsung membagikan dividen hingga 40% dari laba bersih.


(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com