"Harga semen khususnya di pedalaman (pegunungan tengah Papua) seperti Distrik Merdey, Kabupaten Bintuni, harga semen bisa mencapai Rp 1 juta/sak. Ada pula distrik Moskona, Kabupaten Bintuni bisa Rp 2 juta/sak," ujar Petrik seorang warga lokal ketika berbincang dengan detikFinance di Manokwari, Papua Barat, Jumat (27/2/2015).
Petrik mengungkapkan, bahwa penyebab utama melambungnya harga-harga barang di Papua dan Papua Barat karena keterbatasan infrastruktur terutama jalan.
"Jalan ke Moskona dan Merdey itu kurang sekali. Jalur darat dari kota Manokwari sekitar 2 hari melewati hutan-hutan. Kalau mau cepat naik pesawat. Itu yang buat mahal," tuturnya.
Petrik menuturkan, kondisi tersebut merupakan gambaran bagaimana infrastruktur jalan sangat dibutuhkan masyarakat Papua. Pasalnya, harga kebutuhan di Papua bergantung pada baik-buruknya infrastruktur. Kalau infrastrukturnya baik maka arus barang akan lancar dan harganya makin murah.
"Kalau semen di Jawa atau Makasar Rp 65.000/sak, di sini harusnya sekitar Rp 85.000-Rp 100.000/sak. Walau lebih mahal, tapi tidak terlalu jauh. Makanya kami butuh sekali infrastruktur agar tidak terlalu tertinggal," tutupnya.
(dna/rrd)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
