Spanyol Tawarkan Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon ke Indonesia

Jakarta -Spanyol sebagai salah satu negara konsorsium pembuat pesawat jet tempur Eurofighter (Typhoon) menawarkan kerjasama dengan Indonesia untuk mengembangkan pesawat canggih ini. Menurut Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Fransisco Jose; Viqueira Niel, Indonesia butuh pesawat jenis ini.

Niel menuturkan, banyak keunggulan yang dimiliki pesawat ini. Teknologi yang dimiliki pesawat tempur ini sangat cocok bagi wilayah Indonesia yang sangat luas.


"2000 mil wilayah laut, kita perlu punya pesawat yang bisa menjangkau itu‎. Bisa menjangkau seluruh langit dan areal maritim Indonesia," kata Niel saat berbincang, dikutip Jumat, (27/2/2015).


Dia memaparkan begitu canggihnya pesawat ini sehingga Indonesia perlu memilikinya. Meski punya kompetitor yang hebat seperti Sukhoi dari Russia, dia yakin pesawat ini jauh lebih baik, meski pada kenyataannya lebih mahal dari sisi harga.


"Eurofighter keunggulannya mesin seumur hidup, tak perlu mengganti mesin. ‎Pesawat lain perlu mengganti dua atau tiga kali. Meski Eurofighter lebih mahal dari kompetitor lain, tapi akhirnya itu menjadi lebih murah karena tak harus mengganti mesi‎n," tambahnya.


Selain itu, pesawat ini pun dikenal dengan jenis air superiority aircraft atau pesawat yang bisa terbang jarak jauh, cepat, dan punya kapabilitas multi fungsi. "Bisa dipakai pengintaian, prajurit, atau keperluan maritim. Indonesia harus memutuskan, akan ada banyak transfer teknologi. Semua tekonolgi itu harus diaplikasikan pada program IFX yang dipunyai Indonesia," jelasnya.


Dia menuturkan, jika Indonesia berniat untuk bekerjasama dan mengembangkan pesawat ini, akan ada banyak transfer teknologi yang bakal didapatkan Indonesia. Pesawat ini adalah pesawat yang dikembangkan oleh 4 negara yaitu Spanyol, Inggris, italia dan Jerman.


"Kita sudah melakukan pembicaraan itu tapi langkah selanjutnya adalah kita akan menandatangi MoU karena G to G. Ini sensitif dan sangat rahasia serta mahal. Belum ada keputusan apa-apa. Yang kita tahu kita sudah menginisiasi," katanya.


"Kita siap untuk menandatangani dan berdiskusi untuk program, kita siap untuk melakukan itu. Itu adalah salah satu hal yang menarik. Saya mewakili 4 negara itu," imbuhnya.


(zul/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com