Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, pengembang Jabodetabek mulai bertansformasi dari hunian tapak ke apartemen, dengan munculnya proyek-proyek apartemen menengah yang berekspansi ke luar Jabodetabek.
Penyebabnya, karena perlambatan signifikan terjadi di Jabodetabek, menyusul kenaikan harga properti yang tidak terlalu tinggi dua tahun terakhir. Selain itu, harga tanah di Jabodetabek terus melonjak naik.
"Ini fenomena, pengembang besar masuk ke luar Jawa, karena harga tanah di Jabodetabek sudah sangat tinggi dan lahan terbatas," kata Ali kepada detikFinance, Rabu (25/3/2015).
Ia mengatakan, perkembangan properti di luar Jawa mengarah ke wilayah Sumatera meliputi Medan, Riau, dan Lampung. Lalu sebagian Kalimantan, Jawa Tengah, dan Manado. Hal ini berdasarkan peningkatan harga tanah dari hasil survei Indonesia Property Watch, disertai dengan aktivitas pembangunan yang akan dan sedang dimulai di beberapa wilayah tersebut.
"Kalau saya melihat, khusus untuk Indonesia Timur propertinya lagi naik. Ekonomi di sana sedang maju seperti Makassar, Balikpapan, dan Manado," katanya.
Ali menambahkan, ekonomi Indonesia timur saat ini sedang digenjot dengan berbagai dukungan infrastruktur dan keunggulan daerah masing-masing. Ia mencontohkan Balikpapan yang ditopang dari sektor pertambangan, Manado yang ditopang dari sektor pariwisata, dan Makassar yang merupakan pintu gerbang Indonesia Timur.Next
(hen/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com