Ahok Mau Bangun 6 Tol Dalam Kota, Pengamat Ini Tak Setuju

Jakarta -Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong pembangunan 6 ruas tol dalam kota baru menuai kritik. Proyek 6 ruas tol dalam kota ini bisa dibatalkan.

"Regulasi itu bisa dibatalkan. Ini bukan keharusan dibangun. Kalau masyarakat nggak setuju ini bisa dibatalkan," kata Pengamat Transportasi Darmaningtyas dalam diskusi di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis (2/10/2014).


Terkait rencana ini, Darmaningtyas mengaku menolak. Ia berpendapat, pembangunan jalan tol ini akan membuat ibu kota negara semakin macet, dan konsumsi BBM semakin boros.


"Karena ada jalan tol, orang jadi makin tambah pakai mobil. Makin banyak yang pakai mobil, pasti makin boros BBM-nya," sebut dia.


Ia berpendapat, penambahan jalan tol baru di Jakarta tidak dibutuhkan. Selain dapat menyebabkan pemborosan konsumsi BBM, proyek ini juga rawan terhadap perusakan lingkungan.


"Meskipun dibilang tidak butuh lahan banyak karena dia eleveted (layang), tetap saja kan, tiang-tiang penyangga jalan tol itu pakai lahan. Karna pakai lahan, pasti ada lahan-lahan yang di situ ada peruntukan ruang terbuka hijau yang ada pepohonannya. Kita lihat bagaimana nanti pasti akan ada pohon yang ditebang dan lain-lain," ucap dia.


Ia menambahkan, dampak lingkungan lain yang timbul akibat pembangunan jalan tol akan lebih banyak lagi. "Karena ada jalan tol, kendaraan lebih banyak, jadi makin banyak polusi. Polusi suara, bising. Polusi udara dari emisi kendaraan," pungkas dia.Next


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!