Rencana Pensiun PNS Dibayar di Muka, Pejabat Daerah Ini Pilih Bulanan

Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengubah skema penyaluran uang pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), dari bulanan menjadi dibayarkan sekaligus di awal. Namun, belum semua PNS sepakat dengan skema tersebut.

Idhamto, Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Sumatera Selatan), menilai sebenarnya pembayaran pensiun di awal ada positif dan negatifnya. Positifnya adalah uang pensiun tersebut bisa untuk modal usaha.


"Namun ada hal yang perlu dilihat. Masalahnya, ketika pensiun kan usia sudah senja. Kalau diminta buka usaha lagi, belum tentu berhasil. Malah bisa habis," paparnya kala ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (25/3/2015).


Oleh karena itu, Idhamto sepertinya masih lebih nyaman dengan pembayaran pensiun setiap bulan. Setidaknya uang itu bisa untuk biaya rutin bulanan.


"Lebih baik ada yang ditunggu, setiap bulan dapat," ujarnya.


Namun sebelum membicarakan uang pensiun, Idhamto menganjurkan pemerintah pusat untuk memperbaiki pendapatan PNS yang masih aktif. Misalnya pemberian insentif bagi daerah yang berprestasi.


"Misalnya di daerah kami, yang merupakan penghasil beras terbesar di Sumsel. Tapi tidak ada insentifnya. PNS akan lebih semangat bekerja kalau ada insentif," sebutnya.


(hds/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com