Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan, agenda kunjungan Jokowi adalah kelanjutan dari pertemuan APEC yang digelar November lalu di Beijing, China. Banyak hal yang dibicarakan, dan investasi adalah salah satunya.
"Persetujuan saat APEC itu kan beliau janji akan datang kunjungan kenegaraan," ungkap JK di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan rata-rata dari 10 investor China hanya 1 yang benar-benar berinvestasi. Padahal selama periode Oktober 2014-19 Maret 2015, ada permohonan perizinan investasi dari China senilai US$ 13,66 miliar.
Kemudian, JK juga menyebutkan bahwa investasi merupakan kunci untuk membuat Indonesia beralih dari negara yang mengandalkan konsumsi menjadi produksi. Dengan begitu, Indonesia tidak terlalu mengimpor barang dan jasa terlalu banyak.
"Sekarang kita harus di samping yang dikonsumsi itu harus porsi-porsi kita. Jadi tingkatkan prioritas untuk konsumen dalam negeri dengan memperkuat pasar dalam negeri," terangnya.
Kemudian, JK juga mengatakan Indonesia jangan lagi mengekspor produk mentah. Industri harus dikembangkan agar nilai tambah bisa tercipta dan dinikmati di dalam negeri.
"Sekarang ini, kita ekspor coklat, kopi. Sekarang kita sudah produksi, jadi diproduksi dulu, baru lain-lainnya," ujar JK.
(mkl/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
