Kementan Kerahkan Mahasiswa, Dosen Hingga Tentara Jadi Penyuluh Pertanian

Jakarta -Kementerian Pertanian (Kementan) tahun ini menargetkan produksi padi sebesar 73,4 juta ton atau lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar 70,6 juta ton. Kementan mengerahkan dosen hingga tentara sebagai tenaga penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi.

"Pengawalan oleh penyuluh telah diperkuat dengan keterlibatan babinsa (Bintara Pembina Desa), dosen, mahasiswa dan penyuluh pertanian swadaya di 514 kabupaten/kota," tutur Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan Winny Dian Wibawa di acara Kongres Tani dan Rakernas HKTI 2015 di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (8/04/2015).


Cara ini khusus dilakukan setelah Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengeluarkan surat edaran upaya khusus (Upsus) percepatan swasembada dan peningkatan produksi tahun 2015. Di dalam program itu, Winny menyebut ada ratusan ribu orang yang terlibat untuk mendukung program swasembada pangan.


Pertama adalah peningkatan kapasitas 5.000 BPP, pengawalan dan pendampingan penyuluh di 24.000 WKPP, pemberdayaan 10.000 penyuluh swadaya, pelatihan 10.000 penyuluh, pelatihan 10.000 babinsa, pelatihan 10.000 penyuluh swadaya, pemberdayaan 300 P45 (Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya), melibatkan 50.000 babinsa, termasuk menggandeng 14 perguruan tinggi negeri dan 5 STPP dengan jumlah 8.610 mahasiswa.


"Babinsa kita latih, P4S kita dorong. Babinsa nantinya lebih ke arah sektor pengawasan serta menjadi mitra penyuluh gerakan tanam. Mahasiswa ini yang menjadi penyuluh untuk mengcover area tanam," tuturnya.


Hingga bulan ketiga tahun 2015, realisasi Upsus seperti anggaran rehabilitasi jaringan irigasi tersier mencapai 808.790 hektar (53,92%) dari target 1,5 juta hektar. Ketersediaan benih unggul bersertifikat sebanyak 77.000 ton, pengadaan dan distribusi pupuk bersubsidi sebanyak 1,69 juta ton serta pengadaan dan distribusi alat mesin pertanian telah mencapai 50%.


"Jadi harapannya kita bisa mengejar target produksi padi tahun 2015. Setelah selesai tanam, jadi langsung tanam lagi," jelas Winny.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com