Produsen Terbesar, RI Hanya Pakai 16% Produksi Sawit untuk Bahan Bakar

Jakarta -Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Dari produksi minyak sawit yang dihasilkan, mayoritas di antaranya diekspor dan hanya sedikit atau sekitar maksimal 16% yang digunakan sebagai bahan bakar nabati di dalam negeri terutama campuran biosolar.

"Kalau kita lihat di 2015, produksi CPO (Crude Palm Oil) 30 juta ton. Dari jumlah itu digunakan untuk biodiesel (bahan bakar) 5 juta ton (maksimal 16% dari jumlah produksi CPO). Kemudian non biodiesel untuk domestik 5 juta ton, dan non biodiesel untuk ekspor 20 juta ton," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel saat ditemui di National Golf Senayan, Jakarta, Senin (6/04/2015).


Pagi ini, Mendag Gobel mengumpulkan para petinggi perusahaan sawit, di Senayan, antara lain Sinar Mas, Wilmar, Musimas, Triputra Agro hingga Union Sampoerna Agro, membahas soal program mandatori biodiesel sebesar 15%.


Pemerintah akan menggenjot penggunaan biodiesel dengan program pencampuran CPO ke dalam solar sebesar 15% atau disebut program mandatori biodiesel 15% (B-15). Program ini diharapkan mampu menekan ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak terutama solar.


"Dengan cara ini maka impor BBM bisa dikurangi dan nilai rupiah akan lebih stabil. Inilah komitmen pengusaha kelapa sawit, kita ingin melangkah bersama ikut membantu meningkatkan produktivitas dan penanganan masalah lingkungan," tuturnya.


Selain itu, program ini juga sudah direspons positif para pelaku usaha otomotif. Gobel mengungkapkan baru-baru dalam kunjungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), CEO Toyota di Jepang setuju program B-15 dilakukan oleh pemerintah.


"Saat Pak Presiden kunjungan kerja ke Jepang, CEO Toyota memberikan respons positif dan mendukung roadmap biodiesel di Indonesia," terang Gobel.Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com