Genjot Transparansi, Merpati Izin IPO ke Dahlan Iskan

Jakarta - Kesulitan keuangan yang dialami PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mambuat Direktur Utama Rudy Setyopurnomo menguraikan satu konsep. Satu konsep yang diinginkan Rudy adalah melakukan Initial Public Offering (IPO) terhadap maskapai pelat merah itu.

"Yang paling baik adalah go public meskipun yang dijual ke masyarakat 70% saham tetapi laporan nantinya lebih transparan dan jauh lebih bersih," jelas Rudy di Kantor Pusat Merpati Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (25/2/2013).


Ia juga mengatakan, saat ini beban utang Merpati cukup besar yaitu di atas Rp 5,9 triliun. Kesulitan cash flow berakibat pada keterlambatan pembayaran gaji karyawan. Oleh karena itu, ia setuju atas ide restrukturisasi yang akan dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.


"Pencetusan ide restrukturisasi mungkin ada. Karena kondisi keuangan, kita mempunyai utang besar. Beban operasional besar sekali. Saat saya masuk menjadi dirut utang sudah di atas Rp 5,9 triliun. Saat ini utang bertambah naiknya ratusan miliar. Jika dihitung satu hari Rp 1 miliar bebannya. Saya harap Pak Dahlan berkenan untuk mengurangi beban Merpati," tuturnya.


Rudy mengakui ide dan gagasan yang disampaikan oleh Rudy kepada Dahlan ditanggapi positif. Tetapi Ia kembali menegaskan sebelum menggelar IPO, Merpati harus bersih, baik dalam skala keuangan yang cukup sehat maupun skala operasional lainnya.


"Responnya Pak Dahlan baik (terkait IPO). Target 2014 kita IPO yang penting sekarang yang harus dibenahi adalah restrukturisasi. IPO itu harus semua legal case harus bersih. Orang-orang yang nakal jelas akan dikeluarkan," cetusnya.


(wij/ang)