Megawati: Kita Ngebor Minyak Sejak 1886, Sekarang Cuma Jadi Pembantu

Jakarta - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri merasa kecewa saat ini Indonesia masih saja seperti pembantu. Pasalnya, Indonesia masih belum bisa mengolah setiap tetes minyak yang dihasilkan di dalam negeri.

"Kita itu di Wonokromo (Surabaya), tahun 1886 sudah bisa drilling loh. Sekarang itu kita lihat, mundur atau maju?" jelas Megawati.


Megawati menyampaikan hal tersebut ketika menjadi pembicara kunci dalam sebuah seminar yang bertajuk "Migas untuk Kemandirian Energi" yang digelar di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/2/2013).


Menurut Megawati, pengeboran pertama kali di Wonokromo beberapa tahun silam itu merupakan prestasi yang gemilang bagi Indonesia. Namun, dikatakan Megawati hingga saat ini Indonesia tidak bisa mengolahnya sehingga masih diimpor.


"Kita itu harusnya sudah bisa mengolah. Tapi kita kok jadi pembantu, maaf sekali, maaf sekali ini," terang Mega.


Megawati mengakui, ketika dirinya menjadi Presiden RI selalu saja dipusingkan mengenai masalah minyak. Di mana, ia harus mengatur mengenai kontrak karya dengan perusahaan migas asing.


"Dan kontrak kita selalu lemah. Kontrak ini selalu banyak untungnya bagi asing. Saya bukan anti asing ya tapi saya lebih cinta republik ini," ungkap Megawati.


(dru/dnl)