First Asia: IHSG Cenderung Terkoreksi

Jakarta - IHSG kemarin gagal ditutup di atas level 5100, terkoreksi tipis 11 poin atau 0,25 di 5078,638. Pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung di tengah minimnya faktor penggerak pasar. Saham-saham yang masih menguat adalah yang bergerak di sektor barang konsumsi dan sebagian properti. Sedangkan sektor tambang, perbankan, semen cenderung terkoreksi. Pelaku pasar saat ini lebih memilih wait and see menyusul resiko perlembatan ekonomi dunia yang masih kuat membayang di tengah masih derasnya arus dana yang masuk ke pasar saham.

Sementara tadi malam sejumlah indeks utama saham di zona Euro dan Wall Street bergerak bervariasi. Indeks utama Wall Street ditutup di teritori negatif menyusul aksi ambil untung pelaku pasar. Indeks DJIA dan S&P masing-masing melemah 0,28% dan 0,50% di 15233,22 dan 1650,47. Aksi ambil untung memanfaatkan sejumlah data ekonomi AS yang keluar tadi malam kurang menggembirakan dan adanya pernyataan pejabat resmi The Fed yang kembali mewacanakan penghentian program stimulus The Fed (QE3) lebih cepat pada akhir tahun ini. Angka jobless claims pekan kemarin di AS naik 32 ribu mencapai 360 ribu aplikasi. Angka ini melampaui perkiraan sebelumnya sebesar 332 ribu. Aktivitas manufaktur di wilayah negara bagian Mid-Atlantic yang disurvei The Fed juga mengindikasikan terjadinya kontraksi, tercermin dari Philly Fed Manufacturing Index Mei ini minus 5,2 dari bulan lalu yang masih positif 1,3%.


Di tengah minimnya insentif positif dari pasar saham global dan kawasan serta meningkatnya tekanan inflasi di perekonomian domestik, pergerakan IHSG akhir pekan ini rawan bergerak di area negatif. IHSG diperkirakan akan cederung terkoreksi dalam rentang konsolidasi dengan support di 5050 dan resisten di 5105.


IHSG : S1 5050 S2 5030 R1 5105 R2 5140


Saham Pilihan


LPKR 1420-1520 BoW, SL 1400


BMTR 2650-2825 SoS, SL 2600


TOTL 1150-1210 TB, SL 1140


BBTN 1350-1400 BoW, SL 1320


BKSL 270-295 BoW, SL 260


AISA 1340-1400 TB, SL 1300


(dru/dru)