Jero Wacik: Teknologi Freeport Paling Baik Untuk Tambang Bawah Tanah

Jakarta - Pemerintah menyatakan bakal menginvestigasi penyebab runtuhnya tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia di Papua. Namun Freeport diakui memiliki teknologi tambang bawah tanah terbaik.

Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (17/5/2013).


"Teknologi Freeport kan paling baik untuk yang tambang bawah tanah. Ini pelajaran bagi kita untuk cek ulang seluruh tambang bawah tanah Indonesia," kata Jero.


Jero mengindikasikan, runtuhnya tambang bawah tanah yang sudah memakan 5 korban jiwa ini adalah karena curah hujan yang cukup tinggi, atau ada getaran yang terjadi.


Dikatakan Jero, begitu kejadian runtuhnya tambang bawah tanah Freeport terjadi Selasa lalu, dirinya mengirim tiga orang inspektur tambang ke Papua. "Prioritasnya evakuasi yang masih di dalam. Saya tiap jam komunikasi dengan Dirjen (Minerba)," kata Jero.


Seperti diketahui, runtuhan terjadi pada pintu masuk tambang bawah tanah Big Gossan milik Freeport Selasa (14/5/2013) pukul 07.30 WIT.


Saat ini para karyawan yang masih belum diketahui nasibnya mencapai 23 orang. Sebanyak 11 orang berhasil diselamatkan dan 5 orang tewas dalam kejadian itu,


Freeport saat ini masih menghentikan kegiatan operasional sementara di area pertambangan di hari kedua sebagai tanda belasungkawa dan simpati terhadap mereka yang meninggal dunia. Penghentian kerja ini sifatnya sementara selama masa penyelamatan dan pemulihan berlangsung.


Perusahaan tambang asal AS ini juga menunda proses negosiasi dengan Pengurus Unit Kerja - Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK-FSP KEP SPSI) terkait Perjanjian Kerja Bersama periode 2013-2015 karena alasan yang sama.


Pihak Freeport menyatakan, runtuhnya sebagian terowongan Big Gossan terjadi di area yang tidak memiliki dampak material langsung terhadap kegiatan operasional pertambangan.


(dnl/hen)