Gita Wirjawan: Saya Dulu Beli VCD dan HP Bajakan, Tapi Ini Harus Diubah

Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui dirinya pernah menjadi pembeli VCD dan HP bajakan. Dia mengajak masyarakat mengubah kebiasaan ini, karena produk bahkan merugikan negara.

"Kalau kita konsumsi HP selundupan dari luar negeri ini yang dirugikan negara dan rakyat. Mulailah kita berpikir. Saya dulu beli VCD bajakan dan beli HP bajakan. Tetapi ini harus diubah kalau tidak kita kebablasan," tutur Gita saat memberikan sambutan di acara pelepasan alumni Magister dan Doktor Institur Pertanian Bogor (IPB) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).


Selain pembajakan, Gita juga khawatir soal konsumsi barang-barang impor yang terus meningkat. Karena pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dipicu oleh konsumsi masyarakat yang sangat tinggi, hingga mencapai 60%. Jika ini konsumsi barang impor terus terjadi, maka devisa Indonesia akan terus tergerus.


"Saya bukan anti impor, tetapi kita harus menggurangi impor mulai dari sekarang dan mencukupi kebutuhan dari produksi di dalam negeri," katanya.


"Contoh PDB Indonesia tahun 2012 mencapai Rp 10 ribu triliun meningkat hingga tahun 2032 menjadi Rp 70 ribu triliun. Ini angka peningkatannya Rp 60 ribu triliun ini angka selama 20 tahun selama 2012. PDB kita 60% itu ditopang dari konsumsi domestik. Jadi asumsi konsumsi domestik saja sudah Rp 360 ribu triliun atau US$ 36 triliun. Jangan sampai ini diisi HP buatan China, pupuk buatan Kosta Rika, terigu buatan Srilanka, dan Cangkul buatan Hanoi," tuturnya.


Sehingga Gita meminta industrialisasi dalam negeri yang mendapatkan nilai tambah harus lebih ditingkatkan.


"Kita fokus untuk mengisi demand site dari sisi konsumsi saja cukup besar. Agar kita bisa produksi barang dan jasa di dalam negeri," cetus Gita.


(wij/dnl)