Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo bahkan mengklaim pemerintah tidak hanya mengobral janji soal realisasi program konversi BBM ke BBG.
"Pembangunan SPBG bukan omdo (hanya bicara), bukan omong doang. Tetapi kita buktikan hari ini. Salah satu SPBG yang dibangun agak lama, berhasil direvitalisasi dengan bantuan hibah dari Korea Selatan (Korsel) dibangun dengan Pertamina atas kerjasama dengan Pemda DKI Jakarta," ujar Susilo saat membuka SPBG Mampang Jakarta, Kamis (16/05/2013).
Susilo menilai bahwa konversi BBM ke BBG penting dilakukan. Apalagi negara dibebankan dengan besarnya subsidi energi seperti BBM yang cukup besar dari tahun ke tahun.
Ia mengharapkan program konversi BBM ke BBG terus berkelanjutan. Oleh karena itu, ia terus mensupport Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk menyediakan gas secara berkelanjutan.
"Kita terus support dengan PGN sehingga gas bisa dialirkan. Jangan sampai hari ini saya resmikan kemudian meninggal 2 hari kemudian. Saya wanti-wanti direksi PGN dan saya ancam sedikit, bahwa SPBG seperti kesepakatan kita bisa berjalan baik. Karena konversi BBM ke BBG itu dua rius bukan serius lagi oleh pemerintah sampai-sampai kita membentuk tim percepatan untuk melakukan itu," cetusnya.
(wij/hen)
