Rektor: 35% Lulusan IPB Kerja di Pertanian, Hanya 15% yang Jadi Bankir

Jakarta - Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak mau disalahkan bahwa lulusannya tak mau terjun ke sektor pertanian, di tengah terus menurunnya produktivitas pertanian. Saat ini 35% lulusan IPB kerja di sektor pertanian.

"Masih besar lulusan IPB yang bekerja di bidang pertanian itu 35%. Jika dibandingkan dengan bidang lain, masih banyak. Perbankan hanya 9%-15%," kata Rektor IPB Herry Suhardiyanto usai acara pelepasan lulusan IPB di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).


Herry menyatakan, adanya lulusan IPB yang bekerja di sektor luar pertanian seperti misalnya perbankan, adalah karena ilmu statistik mahasiswa IPB cukup kuat.


"Tetapi menonjol yang jadi bankir. Sebetulnya mereka itu bisa mencapai tempat itu karena bank itu sisi bisnisnya profesional karena kita terus mengembangkan penguasaan new miracle statistics," imbuhnya.


Namun menurutnya, Institut Pertanian Bogor mempunyai program khusus untuk mendongkrak hasil pertanian di Indonesia. Selain program sarjana masuk desa, program IPB Goes to Field diklaim sebagai cara jitu mengembangkan sistem pertanian di Indonesia.


"Kecintaan terhadap pertanian sangat penting. Mahasiswa kita dorong untuk mencintai pertanian dengan program IPB Goes to Field. Ini non SKS untuk mahasiswa mendorong main ke lapangan," tutur Herry.


Walaupun program ini baru berjalan 3 tahun, namun ia berharap program yang mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat dan daerah ini efektif. Agar bisa terus meningkatkan hasil pertanian melalui ilmu yang didapat mahasiswa.


"Jadi 3 tahun terakhir mereka mendaftarkan sendiri. Saya titipkan ke Pemda dan makin banyak yang terlibat. Pertanian tanpa perluasan ilmu itu non sense. Ini kunci untuk pangan kita, bioenergi dan lingkungan," jelasnya.


(wij/dnl)