Pembangunan PLTU tersebut seharusnya sudah bisa dimulai pembangunannya. Namun karena proses ganti lahan yang belum selesai maka menjadi terhambat.
"Dari 192,6 hektar luas lahan, tinggal 5 hektar aja yang belum diselesaikan. Nggak ada masalah tinggal menunggu pembayaran dan lain-lain," ujar Yoyok saat ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Jumat (17/05/2013).
Dengan permasalahan tersebut pemerintah membentuk tim supervisi yang beranggotakan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BUMN. "Progresnya cukup luar biasa saat Pak Menko (Hatta Rajasa) membentuk tim terpadu," imbuhnya.
Ia mentargetkan proyek awal pembangunan (groundbreaking) dapat dimulai tahun ini segera setelah masalah lahan diselesaikan.
"Pasti grounbreaking tahun ini. Investasinya US$4 miliar dengan kapasitas 2X1000 megawatt. Pengurusan lahan secepatnya tinggal penelitian surat-surat dan lain-lain. Secepatnya kita selesaikan," cetusnya.
(wij/hen)
