Proyek PLTU Batang Rp 38 Triliun Terhambat Pembebasan Lahan

Jakarta - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah senilai US$ 4 miliar atau Rp 38 triliun dengan kapasitas 2 X 1000 Megawatt (MW) masih terhambat lahan. Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo menegaskan proyek pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah akan mulai berjalan dalam waktu dekat.

Pembangunan PLTU tersebut seharusnya sudah bisa dimulai pembangunannya. Namun karena proses ganti lahan yang belum selesai maka menjadi terhambat.


"Dari 192,6 hektar luas lahan, tinggal 5 hektar aja yang belum diselesaikan. Nggak ada masalah tinggal menunggu pembayaran dan lain-lain," ujar Yoyok saat ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Jumat (17/05/2013).


Dengan permasalahan tersebut pemerintah membentuk tim supervisi yang beranggotakan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BUMN. "Progresnya cukup luar biasa saat Pak Menko (Hatta Rajasa) membentuk tim terpadu," imbuhnya.


Ia mentargetkan proyek awal pembangunan (groundbreaking) dapat dimulai tahun ini segera setelah masalah lahan diselesaikan.


"Pasti grounbreaking tahun ini. Investasinya US$4 miliar dengan kapasitas 2X1000 megawatt. Pengurusan lahan secepatnya tinggal penelitian surat-surat dan lain-lain. Secepatnya kita selesaikan," cetusnya.


(wij/hen)