Hatta Rajasa Jamin 'Balsem' Rp 150 Ribu/Bulan Tidak Akan Salah Sasaran

Yogyakarta - Pemerintah berencana memberikan bantuan langsung tunai yang namanya bantuan langsung sementara masyarakat (Balsem) Rp 150 ribu/bulan selama 5 bulan kepada rakyat miskin, bersamaan dengan kenaikan harga BBM subsidi.

Menko Perekonomian yang juga Plt Menteri Keuangan Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah menjamin data untuk pemberian 'Balsem' ini akurat dan tak akan salah sasaran.


"Saya jamin tidak akan salah sasaran. Saat ini relatif lebih baik karena data akurat dan sudah dilakukan crosscheck," tegas Hatta seusai acara Stadiun General di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Jalan Colombo, Yogyakarta, Sabtu (18/5/2013).


Menurut dia, bantuan untuk program pemberian 'Balsem' yang akan dikucurkan pemerintah totalnya mencapai Rp 14 triliun. Sedangkan jumlah bantuan yang akan diterima Rp 150 ribu/bulan untuk 15,5 juta kepala keluarga atau kelompok sasaran selama 5 bulan.


"Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM tanpa memberikan perlindungan terlebih dulu pada masyarakat," katanya.


Bentuk perlindungan yang diberikan itu, lanjut Hatta, dengan adanya bantuan langsung pada msayarakat. Tanpa bantuan langsung, tidak akan mungkin sebab yang langsung terkena dampak kenaikan BBM subsidi adalah masyarakat yang tidak mampu.


"Bantuan selain BLSM, adalah pembagian raskin. Semula jumlahnya 12 akan ditambah menjadi 15 kali. Ada pula bantuan bentuk lain seperti bantuan keluarga harapan dan bantuan bea siswa miskin," kata Ketua Umum PAN itu.


Pemerintah saat ini sudah menyampaikan RAPBN-P 2013 dan RAPBN 2014 kepada DPR. RAPBN-P akan dibahas di DPR maksimal 30 hari setelah diserahkan. Dalam RAPBN-P tersebut sudah ada perubahan berbagai asumsi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi riil saat ini. Termasuk diantaranya usulan penyesuaian harga BBM.


Rencana kenaikan harga BBM subsidi yang diusulkan adalah Rp 2 ribu/liter untuk bensin premium, dan Rp 1.000/liter untuk solar. Untuk harga solar, kenaikannya lebih rendah, karena solar karena menyangkut logistik, untuk angkutan barang dan jasa, nelayan dan transportasi.


"Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM, tanpa memberikan perlindungan terlebih dulu. Kita berharap bisa semakin cepat, sehingga keputusan kenaikan harga BBM bisa segera direalisasikan," katanya.


Sementara itu saat berdialog dengan peserta/mahasiswa, Hatta sempat mendapatkan pertanyaan mengenai rencana kenaikan harga BBM subsidi. Menurutnya pemberian subsidi seperti saat ini hanya memberikan distorsi dan malah menimbulkan defisit.


(bgs/dnl)