Pengusaha RI Tanam Modal Rp 3,2 Triliun di Kawasan Ekonomi Khusus Malaysia

Johor Bahru - Indonesia menjadi salah satu penyumbang dalam perekonomian Malaysia untuk sektor investasi. Pasalnya, ada banyak perusahaan nasional Indonesia berinvestasi di Malaysia, termasuk di kawasan ekonomi khusus seperti Iskandar Regional Development Authority (IRDA) di Johor.

"Direct investment dari Indonesia yang masuk ke IRDA itu sekitar RM 1 miliar," kata Special Officer to The Chief Executive Acting Head of Strategic Communications Iskandar Regional Development Authority (IRDA), Izhar Hizeni Ismail saat ditemui di East Ledang, Nusajaya, Malaysia, Kamis (16/05/2013).


Jika dihitung berdasarkan nilai mata uang Indonesia (RM 1=Rp 3.200), maka angka investasi tersebut setara Rp 3,2 triliun.


Dikatakan Izhar, angka tersebut didapat dari 3 perusahaan raksasa asal Indonesia yang menanamkan investasinya di Malaysia, diantaranya Sinar Mas Group yang membangun proyek properti di Kawasan Senai, Malaysia, juga Delfi Choco yang berinvestasi di Pasir Gudang, Malaysia.


"Ada juga sebuah perusahaan sawit Musim Mestika yang berinvestasi di Pasir Gudang," katanya.


Menurutnya, itu merupakan investasi perusahaan yang muncul ke permukaan karena dinilai menanamkan investasi yang tak sedikit. "Masih ada yang kecil-kecil juga, banyak, tapi kecil-kecil," tutupnya.


IRDA merupakan zona ekonomi khusus yang terletak di Johor Bahru. Kawasan ini terintegrasi dan menjadi pilihan menarik untuk berinvestasi di bidang properti.


(zul/hen)