RI Impor Buah Rp 17 Triliun/Tahun, Ini Revolusi Ala Dahlan Iskan

Jakarta - Sampai saat ini, buah-buahan impor masih terus 'menyerbu' pasar Indonesia, nilainya bisa mencapai Rp 17 triliun per tahun. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengerahkan BUMN untuk menggenjot produksi buah dalam negeri.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII diminta Dahlan untuk terus mengembangkan produksi buah tropis dalam negeri.


Hal ini diungkapkan Dahlan dalam pembukaan acara Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) 2013 yang dilaksanakan di Botanic Square, Bogor hari ini.


"Ini sangat baik, bukan hanya bagi PTPN VIII, tapi juga bagi Indonesia. Karena produksi buah dapat direncanakan. Baik pupuknya, pengairannya yang terukur. Sehingga ekspor bisa direncanakan. Inilah yang saya sebut revolusi. Sehingga misalnya Medan panen, Palembang sudah tua, Riau sudah berbunga, Jabar mau berbunga, Sulawesi baru tanam. Sehingga sepanjang tahun ada panennya," tutur Dahlan seperti disampaikan Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi kepada detikFinance, Jumat (17/5/2013).


Dikatakan Dahlan, Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis harus bisa memanfaatkan keunggulannya, bahkan mengalahkan China yang tidak bisa menanam buah-buah tropis.


Penanaman buah tropik cepat dan menguntungkan, karena menggunakan pola korporasi. Buah tropis yang bisa jadi andalan adalah manggis, durian, pepaya, dan pisang. Dahlan menyatakan dirinya bangga dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terus mengembangkan buah-buah tropisnya.


"Saya bangga dengan IPB yang sangat kreatif dan inovatif. Salah satu contohnya seorang wanita, pakai jilbab, naik motor trail, yang sekarang mengawal peternakan kita di Sidrap Sulsel di bawah PT Berdikari. Insya Allah beberapa bulan lagi sudah ada hasilnya," katanya.


(dnl/hen)