Pengusaha Daging Minta Pemerintah Tambah Impor 7.000 Ton/Bulan

Jakarta - Pengusaha daging menolak kebijakan pemerintah menunjuk Perum Bulog sebagai stabilisator harga daging dan memberikan jatah impor. Ketua Umum Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang mengatakan mudah menurunkan harga daging.

"Untuk menstabilkan harga daging sapi tidak perlu harus Bulog yang turun tangan, tinggal pemerintah menambah kuota impor, bagikan secara terbuka dan transparan sesuai kebutuhan dan awasi penggunaannya dan putuskan secara cepat," kata Sarman saat dihubungi detikFinance, Senin (20/05/2013)


Sarman mengatakan, seharusnya pemerintah melakukan penambahan impor daging sapi sebanyak 7.000 ton per bulan. Di 2013 pemerintah hanya mengalokasikan kuota impor setara daging sebesar 80.000 ton dengan alokasi sisanya dapat dipenuhi oleh daging lokal.


"Penambahan kuota import harus diputuskan paling lambat awal Juni 2013 sehingga daging sudah harus masuk akhir/awal Juli mengingat puasa akan mulai tanggal 8 Juli. Kebutuhan masyarakat dan dunia usaha akan naik hampir dua kali lipat. Termasuk Kemendag harus mengkaji kembali daging impor masuk pasar becek khususnya di Jabodetabek jika harga di pasar ingin stabil," katanya.


Jika cara ini tidak dilakukan, maka harga daging sapi akan terus stabil tinggi bahkan akan menembus Rp 150.000/kg.


"Jika pemerintah tidak secepatnya ambil keputusan untuk menambah kuota impor maka akan dapat diprediksi harga daging sapi menjelang lebaran akan bisa menembus Rp 150 ribu/kg mengingat pengalaman tahun lalu saja sudah menembus Rp 120 ribu/kg," tandasnya.


(wij/dnl)