Kemarin BPS mengumumkan angka inflasi Juni yang melonjak mencapai 1,03% dibandingkan Mei yang minus 0,03% pasca kenaikan harga BBM akhir pekan ketiga Juni lalu. Inflasi tahunan Juni mencapai 5,9%. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menaikkan tingkat bunga acuannya 25 bp dalam waktu dekat untuk mengantisipasi naiknya inflasi yang berdampak pelemahan nilai tukar rupiah. Sedangkan dari eksternal, sentimen negatif berasal dari China menyusul turunnya indeks manufaktur China Juni ke 50,1 dari bulan sebelumnya 50,8 yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan aktivitas manufaktur di negara tersebut. Memasuki perdagangan hari ini pergerakan IHSG diperkirakan akan bervariasi dalam rentang konsolidasi. Pergerakan pasar saham global tadi malam yang berada di teritori positif bisa memberikan dampak positif bagi sentimen pasar hari ini.
Tadi malam indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,44% dan 0,54% di 14974,96 dan 1614,96. Penguatan tersebut terutama dipicu sejumlah data ekonomi AS yang keluar. Aktivitas manufaktur AS Juni lalu tumbuh positif tercermin dari angka indeks manufaktur AS (ISM Manufacturing PMI) yang naik ke 50,9 di atas estimasi pasar 50,5.
Pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak dengan support di 4710 dan resisten di 4820 berpeluang rebound terbatas.
IHSG : S1 4710 S2 4620 R1 4820 R2 4880
Saham Pilihan
WIKA 2050-2250 TB, SL 2025
RALS 1280-1350 TB, SL 1270
BBRI 7700-8300 TB, SL 7400
DNET 940-1030 TB, SL 930
TOTL 1140-1230 BoW, SL 1120
SMCB 2575-2800 TB, SL 2500
ASSA 290-315 Buy, SL 275
(dru/dru)