Automotive Sector – Penjualan mobil 1H 2013
Gaikindo mengungkapkan penjualan mobil nasional secara wholesale (pabrik ke dealer) naik 12.2%Yoy menjadi 600,352 unit pada 1H 2013 Vs 535,261 unit pada 1H 2012 lalu sedangkan penjualan ritel (dealer ke konsumen) naik 10.6%Yoy menjadi 582,366 unit Vs 526,490 unit tahun lalu. Penjualan bulan Juni mengalami kenaikan 3%Mom menjadi 103,411 unit Vs 100,400 unit pada bulan Mei lalu. Penjualan merek Suzuki tercatat naik 23.8%Mom menjadi 13,788 unit pada bulan Juni sedangkan Nissan tumbuh 16.6%Mom menjadi 6,180 unit dan Toyota hanya tumbuh 2.6%Mom menjadi 36,727 unit.
ADHI – Membentuk anak usaha baru
PT Adhi Karya (ADHI) menjadikan divisi usaha beton sebagai anak usaha baru dengan nama, PT Adhi Beton untuk memperbesar unit bisnis pembuatan beton pracetak (pre-cast). ADHI akan membangun dua pabrik beton baru di Sadang dan Mojokerto. Masing-masing pabrik memiliki kapasitas 259,000 ton per tahun dan 86,333 ton per tahun. Saat ini volume produksi beton ADHI 259,000 ton per tahun. Untuk ekspansi ini, perusahaan telah menyiapkan dana Rp 149 Miliar dan hasil produksi beton akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan terutama keperluan proyek monorel dan tidak menutup kemungkinan akan memasok ke perusahaan infrastruktur lain.
KAEF – Ekspansi ke Vietnam
PT Kimia Farma (KAEF) akan berekspansi ke Vietnam akhir tahun ini. Selain menjual produk, KAEF juga akan mendirikan apotek modern di Vietnam. KAEF sedang mencari partner strategis untuk mendirikan apotek di Vietnam dengan target akhir tahun ini. Untuk membuka satu apotek di Vietnam membutuhkan Rp 1.5 Miliar. KAEF menargetkan menjadi pemegang mayoritas saham hasil joint venture dengan perusahaan lokal di Vietnam dan membuka 5 apotek hingga 10 apotek di Vietnam. Selama ini, KAEF sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan farmasi lokal untuk mendistribusikan obat di Vietnam, Sehingga penjualan di Vietnam diprediksi akan lebih besar karena produk sudah dikenal masyarakat Vietnam.
PTBA – Adani Keluar Dari Proyek Kereta Api
Adani grup melalui Adani Global yang sebelumnya bersama PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membentuk anak usaha untuk menggarap proyek kereta api dan terminal batubara di Sumatera Selatan senilai US$ 1.7 miliar, dikabarkan keluar dari proyek tersebut. Proyek tersebut tidak berjalan lancar karena terganjal dengan Permenhub yang berisi bahwa pembangunan dan pengelolaan kereta api batubara hanya bisa dijalankan oleh perusahaan yang memiliki IUP. Sehingga yang bisa menjalankan proyek tersebut adalah PTBA bukan anak usahanya hasil patungan tersebut.
(dru/dru)
